Jumat, 28 November 2014

Rustono, Juragan Tempe di Negeri Sakura



Ia sempat pulang ke Indonesia untuk memperdalam ilmu membuat tempe selama 3 bulan. Sekembalinya dari Indonesia, Rustono mencoba membuat tempe yang telah ia pelajari dengan 60 pengrajin tempe Indonesia
Nambahtau - Siapa sangka semangat yang dimiliki Rustono mengantarkannya menjadi pebisnis tempe sukses di negeri Sakura, Jepang. Usahanyanya ini berkembang saat perjumpaannya dengan gadis asal Jepang yang menjadi pujaan hatinya, yakni Tsuruko Kuzumoto.
Usai melangsungkan pernikahan, Rustono memutuskan tinggal di Jepang dan bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta. Saat melihat banyaknya hasil kedelai, Rustono jadi teringat kampung halaman. Tempe menjadi panganan favorit masyarakat Indonesia.

Lulusan perhotelan Sahid pada tahun 1987 ini memutuskan untuk mencoba peruntungan didunia kuliner. Ia sempat pulang ke Indonesia untuk memperdalam ilmu membuat tempe selama 3 bulan. Sekembalinya dari Indonesia, Rustono mencoba membuat tempe yang telah dipelajari bersama 60 pengrajin tempe Indonesia.
Kendala terbesar Rustono mengembangkan usahanya tak lain faktor cuaca, karena Jepang hanya memiliki kelembaban 60 persen dibanding Indonesia. Selain itu faktor perizinan yag sulit juga menjadi tantangan Rustono dalam berbisnis tempe di Jepang.
Kini ia telah memiliki produk tempe buatannya yang diberi label Rusto's Tempeh. Sekiranya ada 16.000 bungkus yang harus disiapkan setiap lima hari. Rustono menjual tempe buatannya di seluruh pelosok Jepang, baik di swalayan, rumah sakit atau restoran.

Jika dulu rumahanya yang dijadikan tempat pembuatan Rusto's Tempeh, kini ia telah memiliki lahan seluas 1.000 meter di pinggir hutan Jepang.

0 komentar:

Posting Komentar