"Sungguh, seperti yang kita lihat di penjuru dunia, pemerintah dan parlemen melakukan aksi," tutur Ban Ki-moon.
Nambahtau - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, mengatakan kegagalan komunitas internasional untuk mendapatkan solusi politik konflik Palestina dan Israel telah membawa parlemen dan pemerintah sejumlah negara mengakui Palestina sebagai negara. Menurut dia, akan semakin banyak negara yang memberikan pengakuan politik kepada Palestina."Sungguh, seperti yang kita lihat di penjuru dunia, pemerintah dan parlemen melakukan aksi," tutur Ban Ki-moon saat peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, sebagaimana dikutip Dream dari ABC News, Selasa 25 November 2014.
"Momentum itu akan tumbuh," Ban Ki-moon menambahkan, sebagaimana dikutip Arutz Sheva. Menurut dia, komunitas internasional telah gagal secara kolektif karena tidak bisa memberikan penyelesaian damai pada konflik antara Israel dan Palestina.
Sementara, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dalam pernyataan yang dibacakan dalam peringatan itu menyambut baik perubahan sikap. Terutama pada negara-negara Barat, yang berbalik mengakui negaranya. Dimulai dari Swedia yang secara resmi telah mengakui Palestina, kemudian disusul parlemen Ingris, Irlandia, dan juga parlemen Spanyol.
Abbas mengatakan, penentuan sikap seperti itu, termasuk yang akan dilakukan oleh Prancis dan negara-negara Eropa lainnya, merupakan perkembangan positif yang meningkatkan kesmepatan untuk perdamaian, keamanan, dan stabilitas di tanah Palestina. "Apakah Israel, penguasa pendudukan, paham dengan semua pesan ini?" tanya Abbas.
Sementara, Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor, pada Majelis Umum mengatakan bahwa pengakuan Swedia dan parlemen Eropa itu justru telah merenggut insentif untuk Palestina untuk melakukan negosiasi atau mendengungkan kekerasan. Dia menyebut pengakuan itu akan memberikan apa yang diinginkan Palestina. "Negara tanpa perdamaian," tutur Prosor. (Ism)
0 komentar:
Posting Komentar