Selasa, 25 November 2014

Berinteraksi di Taman Membuat Anak Lebih Cerdas

 
Sebuah studi terbaru menunjukkan anak yang kerap berinteraksi dan melakukan kegiatan di luar ruangan memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.
Mendorong anak agar gemar membaca memang suatu kebiasaan baik. Namun seberapa besar kemampuan anak merespon setiap buku bacaan yang ditemuinya di perpustakaan?
Ternyata sebuah studi terbaru menunjukkan kemampuan respon otak seorang anak lebih cepat saat diajak melakukan kegiatan di luar ruangan, dibandingkan hanya memilih buku dan duduk untuk membacanya. Kesimpulan tersebut tidak terlepas dari kondisi bugar anak yang beraktivitas luar ruangan sehingga dapat merespon informasi lebih cepat
Sekitar 221 anak dari Illinois, Amerika Serikat mengikuti semacam kegiatan ekstrakulikuler bernama FITKids. Kegiatan ini merupakan cara peneliti melakukan pengamatan terhadap anak-anak berusia 7-9 tahun selama 159 hari.
Setiap harinya, anak-anak yang terlibat dalam program ini menghabiskan waktu hingga 70 menit dalam aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat, diberi waktu istirahat dan makan camilan, dan diakhiri dengan permainan yang membutuhkan skill. Program ini menghabiskan waktu sekitar dua jam dan dilakukan setiap hari selepas pulang sekolah.
Sebagai hasilnya, setelah sembilan bulan pelaksanaan program ini anak-anak yang terlibat diketahui lebih bugar dan mengalami peningkatan kognitif.
Selain itu, Professor Charles Hillman yang merupakan ketua tim peneliti dari University of Illinois menyebut anak-anak ini juga memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik. Hal tersebut membuat mereka membaca lebih lancar, bahkan mampu menemukan kesalahan tata bahasa pada bacaannya.
"Ini artinya aktivitas fisik berdampak langsung terhadap kesehatan otak. Bila ini benar, berarti kalau kita mengurangi aktivitas mereka dalam sehari saja, maka akibat yang muncul justru yang tidak kita inginkan," ucapnya seperti dikutip dari Edutopia, Senin 6 Oktober 2014.
Prof Hillman mengatakan tiap anak direkomendasikan untuk aktif bergerak setidaknya satu jam dalam sehari. Sehingga membiarkan anak berada dalam ruangan cenderung membuatnya mudah bosan sehingga berpengaruh pada kemampuan kongitifnya.

0 komentar:

Posting Komentar