Rabu, 05 November 2014

Fesyen Tanah Air Tersebar dari Amerika Hingga Timur Tengah


Produk fesyen nasional terus mengalami pertumbuhan dari sisi ekspor. Hal ini menunjukkan besarnya minat masyarakat asing dengan produk fesyen karya anak bangsa.
Prestasi ekspor fesyen Indonesia cukup membanggakan. Kementerian Perdagangan mencatat pada periode 2009-2013, tren ekspor produk fesyen mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,59% per tahun. Sementara itu, nilainya selama Januari-Juli 2014 mencapai US$ 8,47 miliar atau naik sebesar 17,30% dibanding nilai ekspor produk fesyen periode yang sama tahun 2013.
Negara tujuan ekspor fesyen tanah air yang paling utama, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Afrika Selatan, Jerman, dan Uni Emirat Arab.
Produk fesyen Indonesia yang mendominasi pasar ekspor terdiri dari produk pakaian jadi dengan nilai sebesar US$ 4,65 miliar atau 54,88%, alas kaki US$ 2,36 miliar atau 27,85%, perhiasan US$ 1,46 miliar atau 17,26%, dan arloji US$ 1,43 juta atau 0,02%.
Melihat peluang pasar yang begitu besar, Direktur Pengembangan Produk Ekspor,Kemendag, Sulistyawati, mengimbau para pelaku usaha produk fesyen dapat memanfaatkan setiap peluang.
“Saya berharap mereka mampu manfaatkan peluang, menciptakan manajemen yang efektif, tren dan inovasi baru, serta pengembangan merek sebagai identitas produk,” ujarnya dalam keterangan pers Kemendag, Rabu, 5 November 2014.
Untuk ikut dalam mempromosikan produk fesyen Indonesia, lanjut Sulistyawati, pihak Kemendag, menggelar kegiatan Fashionlink yang merupakan ajang bertemunya para desainer Indonesia yang siap go international dengan para buyers domestik dan mancanegara untuk menjalin kerja sama bisnis.
"Kemendag berupaya menentukan strategi promosi efektif untuk dapat memenuhi permintaan dan menciptakan pasar baru, terutama ke pasar internasional," ujarnya.
Harapannya, lanjut Sulistyawati, para desainer Indonesia tidak lagi hanya mampu menciptakan koleksi desain yang unik dan berkualitas tinggi, namun dari sisi pemasaran, produk fesyen Indonesia akan mampu menyerap kebutuhan pasar lebih besar lagi.
Program Fashionlink yang sebelumnya dikenal dengan nama Buyers Room kembali hadir untuk ke-3 kalinya pada 3-7 November 2014, sebagai bagian dari rangkaian Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 yang dilaksanakan sejak 1-7 November 2014 di Senayan City, Jakarta. Melalui Fashionlink inilah, Kemendag yang bekerja sama dengan Femina Group, berharap dapat terus mendukung perluasan dan penguatan jejaring pemasaran dan bisnis fesyen, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

0 komentar:

Posting Komentar