Selasa, 02 Desember 2014

Detik-detik Perubahan Tubuh yang Terjadi Ketika Anda Berhenti Merokok

 
Rokok adalah salah satu benda paling tidak sehat untuk tubuh. Produk tembakau ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mematikan, seperti kanker, masalah jantung dan pernapasan. Namun, efek bahan kimia yang dihidup dari rokok bisa pulih ketika Anda berhasil berhenti merokok.

Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk bisa pulih dari racun rokok. Sayangnya, berkat sifat adiktif nikotin, menghentikan kebiasaan merokok bisa sangat sulit bagi beberapa orang.

Beberapa kekurangan motivasi, ada juga yang mudah kambuh karena stres atau faktor-faktor lain dan kemudian harus me-restart proses berhenti merokok dari awal lagi.

Berhenti merokok juga semakin sulit dilakukan karena adanya efek balikan (withdrawal), yang membuat para perokok 'tersiksa' saat tak bisa menghisap batang tembakaunya.

Efek balikan yang dirasakan saat sedang berusahan berhenti merokok antara lain:

1. Pencernaan
Anda mungkin mengalami mulas, gangguan pencernaan, mual, dan diare. Gejala biasanya bertambah buruk sebelum akhirnya mulai membaik.

2. Pernapasan 
Sinus mampet, batuk, dahak dan suara serak.

3. Peredaran darah
Anda mungkin akan merasa pusing, kaku, atau bahkan kesemutan di jari-jari kaki dan tangan.

4. Tidur
Anda mungkin mengalami insomnia.

Efek ini merupakan akibat langsung proses perbaikan kerusakan tubuh yang telah disebabkan rokok, dan mulai merokok lagi hanya akan mengulang kembali rencana Anda untuk bisa menjalankan gaya hidup sehat.

Jika Anda berhasil melalui tahap efek balikan (yang seharusnya hanya berlangsung 3-4 minggu), Anda akan melihat perbaikan kesehatan segera dan tahan lama.
Berikut detik-detik perubahan pada tubuh yang terjadi ketika Anda berhenti merokok, seperti dilansirDailyhealthpost:
20 menit setelah stop rokok
Denyut jantung dan penurunan tekanan darah.
(Effect of smoking on arterial stiffness and pulse pressure amplification, Mahmud A, Feely J. Hypertension.2003:41:183)
12 jam setelah stop rokok
Tingkat karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal.
(US Surgeon General's Report, 1988, p. 202)

2 minggu-3 bulan setelah stop rokok
Sirkulasi meningkat dan fungsi paru-paru Anda meningkat.
(US Surgeon General Report, 1990, pp.193, 194.196, 285, 323)
1-9 bulan setelah stop rokok
Batuk dan sesak napas menurun, silia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mulai kembali ke fungsi normal di paru-paru, meningkatkan kemampuan untuk menangani lendir, membersihkan paru-paru, dan mengurangi risiko infeksi.
(US Surgeon General Report, 1990, hlm 285-287, 304)
1 tahun setelah stop rokok
Risiko penyakit jantung koroner menurun, menjadi setengah dari orang yang masih merokok.
(US Surgeon General Report 2010, p. 359)
5 tahun setelah stop rokok
Risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, serviks dan kandung kemih berkurang menjadi setengahnya. Risiko stroke berkurang setelah 2-5 tahun.
(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking.IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007, p 341)
10 tahun setelah stop rokok
Risiko kematian akibat kanker paru-paru berkurang sekitar setengah dari orang yang masih merokok. Risiko kanker laring (kotak suara) dan pankreas juga menurun.
(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and US Surgeon General's Report, 1990, pp. vi, 155, 165)
15 tahun setelah stop rokok
Risiko penyakit jantung koroner berkurang dan setara dengan non-perokok.
(Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking. IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007. p 11)

0 komentar:

Posting Komentar