Senin, 02 Januari 2012

Perlukah Saya Mengambil S3?

Ada beberapa orang yang menanyakan saya soal Perlukah Saya Mengambil S3. Setelah saya jawab satu persatu ternyata pertanyaannya berulang. Untuk itu saya coba tuliskan di sini saja ya. Apa yang saya tuliskan ini adalah opini pribadi saya saat ini. Sayangnya mungkin opini ini bertentangan dengan beberapa pihak (dan juga keinginan saya sendiri). Saya tuliskan apa adanya.
Pertama, perlu tidaknya S3. Menurut saya jika Anda berencana untuk menjadi dosen atau peneliti (researcher), maka nampaknya S3 merupakan sesuatu yang pantas untuk dikejar. Selain dari itu menurut saya tidak perlu S3. S3 hanya menghabiskan waktu yang bisa Anda gunakan untuk hal yang lain (karir, menghasilkan produk, pengalaman, dan lain-lain).


Katakanlah memang Anda memang sudah ingin S3, ke mana sebaiknya? Untuk pertanyaan ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, S3 itu membutuhkan kemandirian dan lingkungan yang mendukung S3 kita. Yang pertama adalah adanya promotor yang mendukung. Lupakan hal yang lain jika ini tidak terpenuhi. Hidup Anda akan susah dengan promotor yang tidak mendukung dan bahkan merongrong. Di Indonesia ada banyak promotor yang sulit ditemui. Ini menjadi masalah.
Hal berikutnya adalah keberadaan infrastruktur dan lingkungan yang mendukung. Kalau dahulu, sebelum jaman internet, keberadaan perpustakaan sangat penting. Itulah sebabnya akan sangat susah S3 di Indonesia yang perpustakaannya kurang baik. Untuk penelitian yang membutuhkan peralatan, pastikan tempat yang dituju memiliki peralatan tersebut.
Perlukah Saya Mengambil S3
Di karenakan hal yang di atas, maka saya biasanya menyarankan mahasiswa untuk mengambil S3 di luar negeri. Sayang sekali memang – SDM Indonesia lari ke luar negeri. Apa boleh buat. Daripada saya menjerumuskan Anda? Kemudian Anda “terpenjara” dengan S3 Anda yang di Indonesia?
Hal lain yang penting juga adalah “network” dengan sesama peneliti. Lagi-lagi hal ini lebih menguntungkan Anda jika Anda berada di luar negeri yang memiliki banyak peneliti. Ini merupakan hal yang penting karena ketika mengerjaan S3 Anda membutuhkan teman untuk berdiskusi. Seriously.
S3 di luar negeri juga memberikan wawasan tentang hidup di negara lain. Ini dapat membuka mata kita tentang bagaimana kehidupan yang lebih baik. Pengalaman baik bisa dibawa pulang. Tentu saja yang buruk ditinggalkan.
Namun ada kalanya Anda terpaksa mengambil S3 di Indonesia, seperti misalnya Anda harus mengajar dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan mengajar. Atau Anda memiliki keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. Nah untuk hal seperti ini terpaksa Anda melakukan S3 di Indonesia. Hanya saja perlu saya wanti-wanti siapkan mental. S3 mungkin 10 atau 100 kali lebih susah dari S1 atau S2. Siapkah Anda (dan keluarga)?

Perlukah Saya Mengambil S3?By Budi Rahardjo